5R Adalah Foto

C. Tabel Ukuran Foto dalam MM, CM, Inchi

Berikut tabel ukuran foto Seri R yaitu 2R, 3R, 4R, 5R, 6R, 8R, 8R Plus, 10R, 10R Plus, 11R, 11R Plus, 12R, 12R Plus, 14R, 16R, 16R Plus, 20R, 20R Plus, 22R, 24R, 24R Plus, 30R; ukuran pas foto standar yaitu 2x3, 4x3, 4x6; dan ukuran foto lainnya yaitu 4D dalam CM, MM, dan Inchi.

Manfaat Penerapan 5R di Tempat Kerja:

Terapkan 5R di Tempat Kerja

5R di Tempat Kerja: Kunci Sukses Produtivitas dan Keselamatan

5R adalah singkatan dari Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin. Konsep ini berasal dari Jepang dan telah diterapkan secara luas di berbagai industri untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keselamatan kerja. 5R merupakan suatu metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif yang bertujuan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, aman, dan produktif.

B. Gambar dan Perbandingan Ukuran Foto

Berikut gambar dari perbandingan ukuran foto.

Gambar di atas adalah perbandingan kertas foto dari 2x3 hingga 20R. Posisi foto dalam keadaan tegak (portrait). Hal ini ditunjukkan pada gambar foto 10R yang diperjelas pada gambar. Nama ukuran pas foto 2x3, 3x4, dan 4x6 dalam gambar merupakan pembulatan dalam cm. Ukuran yang lebih presisi berada dalam tabel di bawah hingga 30R.

Untuk ukuran foto lanskap (landscape) dapat disesuaikan dengan menukar ukuran lebar (width) dan tinggi (height).

Ukuran Foto 8R+ (8R Plus)

Ukuran Foto 16R+ (16R Plus)

Setiap perusahaan pasti mengharapkan suatu lingkungan kerja yang selalu bersih, rapi, dan masing โ€“ masing orang mempunyai konsistensi dan disiplin diri, sehingga mampu mendukung terciptanya tingkat efisiensi dan produktifitas yang tinggi di perusahaan. Namun pada kenyataannya kondisi ini sulit terjadi di setiap perusahaan. Banyak perusahaan yang seringkali mengeluh begitu sulitnya dan banyak membuang waktu hanya untuk mencari data dan atau sarana yang lupa penempatannya. Tidak hanya itu, seringkali kita kurang nyaman dengan kondisi berkas kerja yang berantakan dan tidak jarang memicu kondisi emosional kita.

Beberapa permasalahan tersebut diatas dapat kita atasi dengan melakukan penerapan program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin), yang merupakan adaptasi program 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) yang dikembangkan di Jepang dan sudah digunakan oleh banyak negara di seluruh penjuru dunia. Ini merupakan suatu metode sederhana untuk melakukan penataan dan pembersihan tempat kerja yang dikembangkan dan diterapkan di Jepang.

5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan tertib, maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan, dan dengan demikian 4 bidang sasaran pokok industri, yaitu efisiensi, produktivitas, kualitas, dan keselamatan kerja dapat lebih mudah dicapai.

E. Ukuran Foto dalam MM, CM, dan Inchi

Apa Manfaat Budaya 5R di Tempat Kerja?

Adapun manfaat 5R jika diterapkan pada lingkungan kerja. Berikut kami rangkum berbagai manfaat 5R adalah:

Pada intinya, manfaat 5R sangat berguna bagi suatu perusahaan agar menciptakan lingkungan kerja yang aktif dan memberikan citra yang baik pada lingkungan internal maupun eksternal.

Budaya 5R selaras dengan proses manajemen armada yang diterapkan oleh McEasy, mencangkup pengoptimalan sumber daya, peningkatan keselamatan, dan pemeliharaan disiplin dalam operasional armada. Teknologi McEasy yang mendukung prinsip-prinsip 5R membantu menciptakan operasional armada yang lebih efisien, aman, dan terorganisir dengan baik.

Apakah perusahaan transportasi Anda sudah mulai menerapkan metode 5R dengan fleet management? Segera terapkan budaya 5R dengan solusi Fleet Management. Jika Anda masih bingung, konsultasikan dengan ahli terkait Fleet Management dengan melalui tombol Ajukan Demo dan WhatsApp Kami.

Kami mohon maaf atas kebingungannya, tetapi kami tidak bisa tahu apakah Anda adalah seseorang atau skrip.

Centang kotak ini dan kami akan berhenti menghalangi Anda.

5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin)

ditulis tanggal 22 June 2022

Budaya Kerja 5R terdiri dari:

Oleh: Rasikh Adila, S.HI.

Budaya Kerja 5R terdiri dari Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin merupakan konsep yang diadopsi dari manajemen Jepang, yang lebih banyakdiaplikasikan pada bidang industri. Dalam sejarahnya, industri Jepang dianggapsebagai ancaman yang demikian besar bagi industri di berbagai negara.

Sesunggguhnya industri Jepang tidak banyak memiliki keunggulan yangkomparatif. Jepang tidak cukup memiliki kekayaaan yang yang dapatdibanggakan, kecuali sumberdaya manusia yang berkualitas. Dalam indusriJepang, menurut Osada hubungan kerjanya paling harmonis, karenakaryawannya menyadari pentingnya mencari cara mengerjakan segala sesuatudengan lebih baik supaya pekerjaan mereka lebih mudah, hasilnya lebih baik dankehidupan mereka lebih menyenangkan.[1]

Internalisasi Budaya Kerja 5R merupakan salah satu perhatian Direktur Jendral Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia. Hal ini dapat dilhat dari Surat Dirjen Badilag nomor 0618/DJA/PS.00/II/2019 tentang Hasil Inspeksi Mendadak yang salah satu temuannya mengharapkan optimalisasi peaksanaan 5R dan 3S oleh seluruh aparatur pengadilan.

Panitera Pengganti sebagai salah satu aparatur pengadilan dalam kaitannya dengan persiapan persidangan bertanggung jawab atas kesiapan ruang sidang dan berkas perkara. Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Panitera Pengganti diharapkan memperhatikan surat Dirjen Badilag tersebut dan dapat melaksanakan tanggungjawab tersebut dengan menerapkan Budaya kerja 5R.

Berdasarkan latar belakang, permasalahan yang diteliti pada paper ini adalah sebagai berikut:

5R adalah suatu metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif yang berasal dari Jepang yang dikenal dengan 5S yang digunakan oleh manajemen dalam usaha memelihara ketertiban, efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja sekaligus meningkatan kinerja perusahaan secara menyeluruh.Penamaannya berbeda-beda, Di Jepang menggunakan istilah 5S, sedangkan di Amerika dan Eropa dikenal dengan 5C.[2]

Ragam Penggunaan Istilah 5R

Menurut Takashi Osada manajemen 5Radalah prinsip manajemen yang merupakanbarometer yang dapat menunjukan bagaimanaperusahaan dikelola dan merupakantolak ukur bagaimana partisipasi para pekerjasecara total. Manajemen 5R merupakanprototype program partisipasi totalitaspekerja dan perusahaan. Takashi osada jugamengaskan bahwa manajemen 5R adalahmanajemen yang beroperasi dalam prinsipperbuatan lebih meyakinkan dari pada hanyakata-kata.[3]

Meskipun pengendalian mutu terpadu merupakan dasar, namun langkahpertama dalam manajemen adalah gerakan 5R. Hiranobahkan berpendapat bahwa sebelum menerapkan konsep-konsep seperti Just in Time, Total Productive Maintenance, Total Quality Management, ISO 9000, Quality Control Circle dan lain-lain, maka sebaiknya ditanamkan terlebih dahulu budaya 5S.[4]

Budaya Kerja 5R terdiri dari:

Manajemen 5R merupakan konsep mendasar dalam pengelolaanlingkungan kerja. Adapun keunggulan dari manajemen 5R adalah sebagaiberikut:

Persiapan persidangan di Pengadilan Agama Purwodadi berdasarkan SOP/AP/17 merupakan tanggung jawab Panitera Pengganti. Kegiatan persiapan persidangan meliputi persiapan ruang sidang dan persiapan berkas perkara. Implementasi budaya kerja 5R dalam pelaksanaan persiapan ruang sidang dan persiapan berkas perkara.adalah sebagai berikut:

b. Meja persidangan berkain hijau dengan penataan yang benar, 1 papan nama Hakim Ketua, 2 papan nama Hakim Anggota, dan 1 papan nama Panitera Pengganti.

d. Kursidengan ketentuan sebagai berikut:

2) 1 Kursi Panitera Pengganti.

3) Kursi para Pihak disesuaikan dengan jumlah pihak.

e. Bendera dan lambang negara.

g. Kertas sumpah hakim

i. Instrumen amar putusan.

2. Persiapan berkas perkara

Pengadilan Agama Purwodadi dalam rangka pelaksanaan budaya 5R dalam persiapan persidangan telah melaksanakan upaya sebagai berikut:

Adapun kesimpulan dari pembahasan iniadalah sebagai berikut:

Hirano, Hiroyuki, Penerapan 5S di Tempat Kerja: Pendekatan Langkah-langkah Praktis (terjemahan), Jakarta: PQM Consultants, 1996.

Imai, Masaaki, Genba Kaizen: Pendekatan Akal Sehat, Berbiaya Rendah Pada Manajemen. Jakarta: Pustaka Brinaman Pressindo, 1998.

Kusmaryani, Rosita Endang, MANAJEMEN 5S DALAM KINERJA LEMBAGA PENDIDIKAN, Semarang: Jurnal Dinamika Pendidikan UNNES No. 2/Th. XV/September, 2008.

Osada, Takashi, Sikap Kerja 5S, Jakarta: PPM, 2011.

[1]Takashi Osada,Sikap Kerja5S,(Jakarta: PPM, 2011), hal. 1.

[2]Masaaki Imai,Genba Kaizen: Pendekatan Akal Sehat, Berbiaya Rendah Pada Manajemen. (Jakarta: Pustaka Brinaman Pressindo, 1998).

[3]Takashi Osada,Sikap Kerja5S,hal. 21.

[4] Hiroyuki Hirano, Penerapan 5S di Tempat Kerja: Pendekatan Langkah-langkah Praktis(terjemahan), (Jakarta: PQM Consultants, 1996), hal. 9.

[5]Takashi Osada,Sikap Kerja5S, hal. 24.

[6]Takashi Osada,Sikap Kerja 5S, hal. 25.

[7]Takashi Osada,Sikap Kerja 5S, hal. 27.

[8]Takashi Osada,Sikap Kerja 5S, hal. 29.

[9]Takashi Osada,Sikap Kerja 5S, hal. 27.

[10]Rosita Endang Kusmaryani, MANAJEMEN 5S DALAM KINERJA LEMBAGA PENDIDIKAN, (Semarang: Jurnal Dinamika Pendidikan UNNES No. 2/Th. XV/September, 2008), hal. 7.

Ukuran Foto 10R+ (10R Plus)